KOTIM, KATAMBUNGNEWS.COM – Sekolah SMA di Sampit terpaksa mengundur jam masuk sekolah, akibat dampak kabut asap yang terjadi karena kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.

Kabut asap pekat yang menyelimuti seluruh ruas jalan dalam Kota Sampit mengganggu aktivitas warga di pagi hari karena jarak pandang yang terbatas.

“Untuk menghindari asap pekat terutama saat pagi hari maka jam masuk sekolah dimundurkan menjadi pukul 08.00 Wib,” kata Kepala SMA Negeri 2 Sampit, Drs.Kodarahim, Rabu (04/10/2023).

“Jam pelajaran yang tadinya satu jam 45 menit kini satu jam pelajaran menjadi 35 menit,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, agar para guru dan siswa di SMAN 2 Sampit tidak terkena dampak kabut asap maka pihak sekolah mewajibkan mereka untuk memakai masker dan menghindari beraktivitas diluar ruangan.

“Hal ini sesuai dengan surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, agar dampak kabut asap ini tidak sampai merugikan kesehatan bagi siswa dan guru di sekolah,” ujarnya.

“Kami juga menganjurkan apabila ada guru atau siswa yang kurang sehat maka sebaiknya beristirahat saja dulu di rumah,” tambahnya.

Sementara itu untuk kegiatan ekstrakurikuler sekolah di SMA Negeri 2 Sampit tetap berjalan seperti biasa tidak ada perubahan.

“Ekstrakurikuler sekolah dilaksanakan pada sore hari disaat kabut asap sudah berkurang, jadi berjalan seperti biasanya,” ucap Kodarahim.

Ia juga menyebutkan, sejauh ini pembelajaran di sekolahnya tetap menggunakan sistem luring.

“Sambil melihat situasi dan kondisi, namun apabila asap bertambah pekat dan siswa tidak dapat ke sekolah maka kami akan melakukan pembelajaran sistem daring,” pungkasnya.(Tbk)